Artinya Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) novelis Indonesia, hingga saat ini Darwis Tere Liye telah menulis sebanyak 28 novel. Novelnya selalu menjadi best seller di pasaran,

Penuh inspirasi dan cocok untuk caption IG ilustrasi kehidupan Kelley Novel yang ditulis oleh Tere Liye pasti selalu mengena di hati para pembaca setianya. Gak hanya menceritakan perjalanan cinta saja, tetapi juga memberikan petuah yang penuh karyanya mampu mengubah cara seseorang dalam berpikir, bahkan menyemangati pembaca dalam menjalani hidup. Nah, berikut ini beberapa quotes atau kutipan kata-kata dari karya Tere Liye yang populer dan cocok dijadikan sebagai caption Quotes tentang kehidupanilustrasi kehidupan Fotios "Hidup kita memang tidak sempurna. Tapi, kita bisa membuatnya lengkap dengan selalu berterima kasih." "Jangan menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain. Akan tetapi, gantungkanlah kepada sumber segala kebahagiaan." "Menangis tidak selalu simbol lemah tak berdaya. Menangis dalam situasi tertentu justru adalah simbol kekuatan, kesabaran, dan kehormatan." "Hidup ini memang tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari, kapan kita akan berhenti menunggu." 2. Quotes tentang cintaIlustrasi Pasangan IDN Times/Mardya Shakti "Cinta adalah sabar. Orang-orang yang sabar akan memperoleh cinta yang istimewa." "Alangkah banyaknya pencinta yang justru berusaha tampil hebat, keren, gagah, sampai dia lupa menjadi dirinya sendiri." "Cinta itu tidak selalu melekat pada kebersamaan, tapi melekat pada doa-doa yang disebutkan dalam senyap." "Seseorang yang mencintaimu karena hati, tidak akan pernah pergi karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk." 3. Quotes tentang rinduIlustrasi LDR Productions "Hanya dua alasan yang membuat seseorang memutuskan pergi sejauh mungkin. Satu karena kebencian yang amat besar, satu lagi karena cinta yang amat dalam." "Cinta sejati adalah melepaskan. Semakin sejati perasaan itu, semakin tulus kau melepaskannya. Besok lusa, jika dia cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara yang mengagumkan." "Saat kita membenci sesuatu, sebenarnya kita sedang membenci diri sendiri. Terima dengan sepenuh hati, maka kau akan bahagia dengan pilihanmu." "Apalah arti kehilangan? Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya kehilangan banyak pula saat menemukan." Baca Juga 5 Quotes Ali bin Abi Thalib yang Bikin Kamu Bangkit dari Kegagalan 4. Quotes tentang temanilustrasi pertemanan Putta Gunawan "Sahabat sejati tidak pernah berjanji akan selalu bersama kita. Dia tidak perlu mengatakannya, tapi dia membuktikan akan selalu ada untuk kita." "Jangan berkecil hati jika orang lain hanya mengingat kita saat butuh pertolongan dan cuek bebek jika tidak, seolah tidak kenal lagi. Karena dengan demikian, sebenarnya malah keren, kita dianggap seseorang yang amat penting dalam hidupnya." "Hanya teman terbaik yang berani bicara jelek tentang kita di hadapan kita, yang bisa berbeda pendapat. Bilang salah jika itu memang salah. Jika dia hanya bicara manis selalu, setiap saat bilang iya, itu tidak selalu berarti kabar baik. Mungkin saja di belakang kita, dia bicara buruk." "Sahabat sejati tidak perlu melihat Facebook, Twitter, atau Instagram kita untuk tahu hari ini kita sedang makan apa, sedang melakukan apa. Dia tahu lebih dari itu, karena kita melakukan semua keseruan bersamaan." 5. Quotes tentang kenangan dan masa laluilustrasi kenangan dan masa lalu Kiriak "Semua orang punya masa lalu dan itu bukan urusan siapa pun. Urus saja masa lalu masing-masing." "Meski semua hal itu adalah kenangan menyakitkan, kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu telah benar-benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi." "Sepanjang kita mau melihatnya, maka kita selalu bisa menyaksikan masih ada hal indah di hari paling buruk sekalipun." "Hidup ini tidak pernah tentang mengalahkan siapa pun. Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu. Saat kau mampu berdamai, maka saat itulah kau telah memenangkan seluruh pertempuran." Itulah beberapa kutipan atau quotes Tere Liye yang paling populer tentang kehidupan, cinta, rindu, dan teman. Selain penuh makna, kamu juga bisa menggunakannya sebagai caption estetik di media sosial, lho! Baca Juga 20 Quotes tentang Rasa Kecewa dan Nasihat Bijak untuk Mengatasinya Berita Terkini Lainnya Atasanbertanggung jawab atas anak buahnya. Orang tua bertanggung jawab atas anak-anaknya. Memastikan perkataan, tulisan dan perbuatan itu selalu sama." (Selamat Tinggal,Tere Liye: 337) Sungguh, inilah kepalsuan yang sangat membuatku belajar hingga aku selalu mengingatkan pada diriku sendiri. Suharto memang sudah lengser 18 tahun yang lalu. Begitu pun kekuasaan rezim Orde Baru selama sepertiga abad ikut tumbang bersamaan dengannya. Namun, warisan propaganda Orde Baru masih bersemayam dalam pikiran masyarakat sampai hari ini. Termasuk manipulasi sejarah. Propaganda Orde Baru bahwa komunis itu jahat, komunis itu ateis dan anti-agama, Partai Komunis Indonesia PKI mau memberontak, PKI mau mengganti ideologi Pancasila, dan sebagainya, masih menjadi referensi sebagian masyarakat. Mereka seperti tidak peduli dengan banyaknya beredar buku-buku yang sudah membongkar segala manipulasi sejarah versi Orde Baru itu. Demikianlah dalam dua hari terakhir ini, Darwis Tere Liye di-bully akibat unggah status tentang sejarah Indonesia. Penulis yang telah menelurkan 24 novel itu mengatakan dengan sinis bahwa tak ada orang komunis dan pemikir sosialis yang pernah bertarung hidup mati melawan serdadu Belanda, Inggris, atau Jepang. Posting-an Darwis itu pun dikecam banyak orang sambil menyebut banyak nama-nama tokoh pergerakan kemerdekaan seperti Sukarno, Hatta, Sutan Sjahrir, Tjokroaminoto, Tan Malaka, Alimin, Haji Misbach, dan lain-lain. Ia kemudian menghapus posting-an aslinya dan mengunggah klarifikasinya. Darwis sendiri, yang meminta anak muda membaca sejarah bangsa ini dengan baik, barangkali belum pernah membaca sejarah berikut ini. Pada 1914 di Hindia-Belanda, lahir organisasi Indische Social-Democratische Vereniging ISDV. Salah satu pasal Program ISDV adalah memperjuangkan kemerdekaan. Enam tahun kemudian, pada 23 Mei 1920, dalam Kongres Tahunan VII, ISDV mengubah nama menjadi Perserikatan Komunis di Hindia PKH. Pada Kongres II bulan Juni 1924, PKH mengubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia PKI. Berarti PKI adalah partai politik pertama di Indonesia yang menggunakan kata “Indonesia” sebagai pengganti kata “Indie” atau “Hindia”. Selain itu, ada sekian banyak orang-orang komunis dalam perjuangan kemerdekaan namun hilang dalam catatan sejarah. Enam nama di antaranya Haji Datuk Batuah 1895-1949 Ia adalah salah satu tokoh komunis terkemuka di Minangkabau, Sumatera Barat. Haji Datuk Batuah menimba ilmu agama ke Mekkah, Arab Saudi, selama 5 tahun. Kembali ke Tanah Air, ia mulai menyebarkan agama Islam melalui Sumatera Thawalib di Padangpanjang. Pemilik nama lengkap Ahmad Khatib Datuk Batuah mengatakan bahwa Islam dan komunis tidak bertentangan, tapi punya persamaan. Islam sebagai agama yang datang dari Allah untuk menyelamatkan manusia sejalan dengan komunis yang bertujuan menyelamatkan umat manusia dari kelaliman dan penindasan. Haji Datuk Batuah anti-penjajahan dan anti-kapitalisme. Komunisme menjadi sarana baginya untuk melawan penjajah, mencapai kemerdekaan yang abadi. Haji Datuk Batuah menjadikan ajaran komunis sebagai alat untuk menyelamatkan bangsa dari penjajahan, supaya manusia tidak lagi menindas manusia. Mengenai pendapat bahwa komunisme itu ateis, Haji Datuk Batuah menanggapi dengan mengatakan, bahwa tidaklah betul orang-orang komunis itu anti-Tuhan, bahwa saudara-saudara komunisten itu masih tetap kuat Islamnya. Haji Datuk Batuah menekankan persamaan pandangan antara ajaran Islam dan komunis. Seperti pandangan komunis terhadap perlunya persamaan hak yang dalam ajaran Islam juga dibenarkan. Atau pandangan Islam mengenai perlunya membayar upah buruh sesuai dengan haknya sebelum keringatnya habis sama seperti bagian dari ajaran komunis. Aksi-aksi yang dilancarkan Haji Datuk Batuah membuat pemerintah kolonial Belanda khawatir. Pemerintah Hindia Belanda menangkap Haji Datuk Batuah lalu membuangnya ke Digul. Kiprah Haji Datuk Batuah berpengaruh besar dalam persiapan pemberontakan di Minangkabau pada tahun 1927. Tubagus Achmad Chatib 1885—1966 Tubagus Achmad Chatib merupakan seorang tokoh komunis di Banten, Jawa Baret. Ia adalah menantu kiai terkemuka, Haji Mohamad Asnawi dari Caringin. Banyak ulama, guru agama Islam, dan kyai, masuk menjadi anggota PKI dan ambil bagian aktif dalam pemberontakan nasional 1926 melawan pemerintah kolonial. Ia mengatakan bahwa pemberontakan yang akan dilakukan adalah tugas suci umat Muslim dalam melawan pemerintah kafir. Achmad Chatib membawa semangat jihad dan mati syahid. Ia sempat menjadi Komandan Batalyon I Peta di Labuan-Banten. Pasca kemerdekaan, ia diangkat oleh Presiden Sukarno menjadi residen pertama Banten yang memerintah pada 1945—1949. Musso 1897—1948 Musso pada usia 19 tahun sudah memimpin pemogokan para siswa sebagai protes terhadap penghinaan oleh guru-guru Belanda. Pada 1919, pemilik nama lengkap Munawar Muso ini bekerja sebagai pegawai kantor pos, sebelum dipecat karena kegiatannya di serikat buruh. Sesudah masuk menjadi anggota Sarekat Islam, Musso ditangkap dan dipenjara sehubungan dengan aksi-aksi anti-kolonial yang diorganisasi oleh sarekat tersebut. Musso kemudian menjadi pemimpin PKI awal pada 1920-an. Ketika pemberontakan PKI melawan kolonial meletus pada 1926, Musso berada di luar negeri. Menghadapi berkembangnya fasisme di Eropa pada 1930-an dan bahaya agresi fasis Jepang di Asia, maka sekitar 1935, Musso kembali ke Tanah Air membangun kembali PKI dan menyampaikan garis politik anti-fasis. Musso mulai membangun kader-kader perjuangan rakyat, menjelaskan garis perjuangan anti-fasis, membangun PKI, dan memimpin perjuangan nasional dalam melawan fasisme Jepang. Tidak berapa lama, Musso terpaksa lari ke luar negeri untuk menghindari upaya-upaya penangkapan. Namun, ia sudah berhasil membentuk kader-kader dan organisasi-organisasi bawah tanah untuk perjuangan anti-fasis menghadapi agresi Jepang. Pada Agustus 1948, Musso datang kembali ketika Revolusi Agustus 1945 semakin lama semakin jauh menyimpang dengan adanya perjanjian-perjanjian dengan Belanda yang makin merugikan Republik. Musso menyampaikan Resolusi Jalan Baru untuk membentuk sebuah front nasional anti-imperialis di Indonesia. Musso kemudian terbunuh dalam Provokasi Madiun yang meletus pada September 1948. Amir Sjarifoeddin 1907—1948 Menjelang invasi Jepang ke Hindia-Belanda, Amir Sjarifoeddin menggalang berbagai pergerakan bahwa tanah dalam aliansi anti-fasis dengan mendirikan Gerakan Rakyat Indonesia Gerindo. Ia juga mendorong terbentuknya Gabungan Politik Indonesia Gapi dan Gerakan Rakyat Anti-Fasis Geraf. Amir mempunyai pengaruh besar di kalangan massa. Sebagai orator ia sejajar dengan Sukarno. Amir gigih menolak untuk berkolaborasi dengan Jepang, tidak seperti tokoh-tokoh lain yang berharap Jepang dapat memberikan kemerdekaan kepada Hindia-Belanda setelah Belanda dikalahkan. Amir yang aktif menggalang gerakan rahasia menentang fasis Jepang itu pun akhirnya tertangkap di tengah gelombang-gelombang penangkapan yang berpusat di Surabaya pada Januari 1943. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, dan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, Amir kembali ke Jakarta untuk memangku jabatan sebagai Menteri Penerangan. Ketika Sutan Sjahrir menjadi Perdana Menteri, Amir diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat/Pertahanan. Situasi internasional yang ketika itu diwarnai dengan adanya Perang Dingin antara kubu Uni Soviet dan Amerika Serikat pasca Perang Dunia II, turut memengaruhi situasi politik Indonesia. Partai Sosialis PS pimpinan Amir bersama-sama dengan organisasi kiri lainnya seperti Partai Komunis Indonesia PKI, Partai Buruh Indonesia PBI, Pemuda Sosialis Indonesia Pesindo, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia SOBSI, menyatukan diri ke dalam Front Demokrasi Rakyat FDR. FDR menentang Kabinet Hatta yang menjalankan politik diplomasi dan kompromi dengan Belanda. Dalam Provokasi Madiun pada 1948, Amir tewas dieksekusi. Dipa Nusantara Aidit 1923—1965 Aidit menggunakan Asrama Menteng 31 untuk mempropagandakan ide-ide anti-fasis. Aidit ikut aktif mengorganisasi Persatuan Buruh Kendaraan dan mendirikan Barisan Banteng, organisasi pemuda berumur 17 tahun dan mendidik mereka dengan semangat patriotisme anti-fasis. Pada 1944, Aidit turut mendirikan satu organisasi yang lebih tegas corak anti-fasisnya yang dijiwai semangat komunis dan bertujuan untuk mencapai Indonesia merdeka, yaitu Gerakan Indonesia Merdeka Gerindom. Pada September 1945, Aidit menjadi Ketua Angkatan Pemuda Indonesia API cabang Jakarta Raya. Ia terbunuh dalam tragedi pembunuhan massal 1965. Wikana 1914—1966 Pada masa Jepang, Wikana merupakan seorang kader PKI yang aktif ambil bagian dalam memimpin organisasi legal, semi-legal, dan ilegal. Ia aktif menghimpun massa dan menggunakan organisasi itu untuk mendidik dan melatih massa melawan fasisme Jepang. Wikana juga memimpin organisasi Gerakan Indonesia Baru. Ia menggunakan kesempatan politik Kaigun untuk menarik pemuda-pemuda dengan mendirikan Asrama Indonesia Merdeka dengan pikiran-pikiran anti-fasis. Wikana adalah pemimpin pemuda yang mendesak Sukarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Agustus 1945. Wikana pula yang membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk mengadakan perundingan dengan tujuan agar kedua tokoh ini segera membacakan Proklamasi Kemerdekaan setelah kekalahan Jepang dari Sekutu. Namun kemudian ia hilang dan diduga terbunuh dalam Tragedi 1965. Begitulah anak muda. Selain keenam nama di atas, masih banyak nama-nama lain dari golongan kiri yang berperan dalam sejarah Indonesia. Silakan cari. Tere Liye, bacalah sejarah bangsa ini dengan baik. — Bilven Sandalista adalah seorang pedagang buku. Ia tinggal di Bandung. BACA JUGA Tahun-tahun yang gelap dan pesta para hantu VIDEO Banyak orang Indonesia benci komunisme tanpa tahu artinya Tanda-tanda kebangkitan komunisme menurut FPI NamaTere Liye memang tidak asing lagi bagi sebagian besar pembaca Indonesia. Tidak hanya Tere Liye sebenarnya, masih ada banyak penulis besar dan mapan lainnya yang dimiliki oleh Indonesia. Namun, untuk karya yang bisa diminati masyarakat secara lebih leluasa tanpa ada unsur yang terlalu berat, novel Tere Liye adalah salah satunya.

Biografi dan Profil Lengkap Tere Liye – Tere Liye merupakan nama pena penulis novel Indonesia. Tere Liye lahir di Lahat, Indonesia, 21 Mei 1979 dengan nama Darwis. Beberapa karya Tere Liye yang diangkat ke layar lebar yaitu Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah. Meski berhasil dalam dunia literasi Indonesia, kegiatan menilis hanya sekedar hobi karena sehari-hari ia masih bekerja di kantor sebagai akuntan. Profil Singkat Tere Liye Nama Darwis atau Tere Liye Lahir Lahat, Indonesia, 21 Mei 1979 Pekerjaan Penulis novel, Akuntan Pendidikan SDN 2 Kikim Timur, Kabupaten Lahat SMPN 2 Kikim, Kabupaten Lahat SMAN 9 Bandar Lampung, Lampung Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Pasangan Riski Amelia Anak Abdullah Pasai Faizah Azkia Kehidupan Pribadi Tere Liye Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979, ia merupakan anak dari seorang petani biasa yang tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Nama asli Tere Liye adalah Darwis. Tere Liye hanya nama pene yang diberikan di setiap karyanya. Tere Liye adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Kehidupan masa kecil yang dilalui Tere Liye penuh dengan kesederhanaan yang membuatnya tetap sederhana hingga kini. Sosok Tere Liye terlihat tidak banyak gaya dan tetap rendah hati dalam menjalani kehidupannya. Tere Liye menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Kikim, Sumatera Selatan. Setelah itu, pendidikan menengah atasnya di SMAN 9 Bandar Lampung. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Indonesia dan berkuliah di Fakultas Ekonomi. Tere Liye menikah dengan Riski Amelia, dan dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah Pasai dan Faizah Azkia. Karya-Karya Tere Liye Hafalan Shalat Delisa 2005 Moga Bunda Disayang Allah 2005 Sepotong Hati Yang Baru Berjuta Rasanya Kisah Sang Penandai 2007 Ayahku BUKAN Pembohong Bidadari – Bidadari Surga 2008 Sunset Bersama Rosie 2008 Rembulan Tenggelam di Wajahmu 2009 Burlian 2009 Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin 2010 Pukat 2010 Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta Eliana 2011 Negeri Para Bedebah 2012 Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah 2012 Amelia 2013 Negeri Di Ujung Tanduk 2013 Bumi 2014 Rindu 2014 Bulan 2015 Pulang 2015 Matahari 2016 Hujan 2016 Tentang Kamu 2016 AboutLove 2016 AboutFriends 2017 Bintang 2017, Coming soon! Demikian artikel tentang”Biografi dan Profil Lengkap Tere Liye – Penulis Novel Terkenal Indonesia“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Baca Juga Biografi Lainnya

Diantarapuluhan buku yang lain,buku ini tere liye untuk seri anak nusantara.dan untuk seri ini pun aku sudah membacanya.buknya bagus banget karena banyak pelajaran yang bisa diambil apalagi untuk anak-anak jaman sekarang yang lebih tertarik pada hal baru dunia internet dibanding hal baru di dunia nyata.Dari seri ini pun yang paling menarik menurut aku itu..si anak cahaya
profil 13 fans love Tak ada yang lebih membahagiakan selain hidup apa adanya, menyatu dengan alam dan mengagumi karya sang Maha Pencipta. Menjalani hidup akan sangat indah dan lebih bermakna dengan menerima segala kekurangan diri, tak hanya mengagumi kelebihan diri. Seperti halnya daun yang jatuh dari ranting pohon. Dia tak pernah membenci angin yang menjatuhkannya bahkan tak melawan, hanya mengiklaskannya. Tere Liye menjalani hidupnya dengan ikhlas dan tulus. Pria kelahiran Lahat ini mampu mengubah benci menjadi suka, mampu mengubah penolakan menjadi penerimaan, mengubah berat hati menjadi tulus, dan yang paling penting adalah dapat mengubah tangisan menjadi senyuman. Hal-hal tersebut dimaknainya sebagai pelajaran dalam hidup dan memberikan ketentraman dalam hidupnya. Baca juga Biodata, Profil, dan Fakta Reza Arap Biodata & ProfilFakta MenarikFoto – foto Tere Liye Biodata & Profil Nama Lengkap Darwis Nama Panggung Tere Liye Nama Panggilan Darwis Tempat Tanggal Lahir Lahat, Sumatera Selatan, 21 Mei 1979 Kewarganegaraan Indonesia Agama Islam Orangtua – Saudara – Istri Riski Amelia Profesi Penulis Novel, Akuntan Pendidikan FE UI Hobi Menulis cerita, traveling Instagram – Twitter – Facebook Tere Liye Fakta Menarik Lahir dari keluarga sederhana, bahkan tak ada dalam keluarganya yang berdarah seni. Orangtuanya bekerja dengan bertani. Ia mempelajari seni literasi secara otodidak. Bukanlah anak kota, ia tumbuh di daerah pedalaman Sumatera. Kampung halamannya adalah Lahat, sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Selatan. Tak jarang pula, ia menyebutkan berkali-kali tentang kehidupan khas Sumatera dalam beberapa karyanya. Ia keluar dari kampungnya pertama kali saat mengenyam pendidikan SMA di Bandar Lampung, Melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Setelah lulus kuliah, baru mulai aktif menulis buku fiksi. Tetap aktif sebagai pekerja kantor, dirinya adalah seorang akuntan. Beberapa karyanya sukses diangkat ke layar lebar, di antaranya adalah Hafalan Solat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, dan masilh banyak lagi. Nama pena yang digunakannya adalah Tere Liye, yang dalam bahasa India bermakna untukmu. Baca juga Biodata, Profil, dan Fakta Kery Astina Foto – foto Tere Liye 1. Dalam sesi tanda tangan novel karyanya 2. Untuk yang satu ini, bahkan penulis sukses ini selalu aktif dalam beragam talk show 3. Bersama anak tercinta 4. Kalau ini bersama istri tercinta 5. Harta yang paling indah dan berharga adalah keluarga Menjadi penulis adalah bagian dari jalan hidupnya. Sebuah situasi yang tidak dapat diubah dan menerimanya, hingga akhirnya memberikan kebahagiaan tersendiri bagi dirinya. 18February 2022 Kata Motivasi 1. Kami akan memberikan rekomendasi sepuluh novel terbaik dari Tere Liye seperti Pulang Negeri Para Bedebah dan Hujan. Jakarta ANTARA - Pujangga kenamaan Indonesia Joko Pinurbo berencana melelang karya puisinya yang berjudul Malam Rindu untuk merayakan momen Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda yang tepat jatuh di Biografi Tere Liye – Beberapa tahun terakhir ini, Tere Liye menjadi salah satu sosok penulis yang tengah menjadi sorotan. Hal ini tentu saja bukan karena kontroversinya, melainkan karena produvitasnya dalam menciptakan karya sastra yang luar biasa, baik itu novel maupun dalam bentuk serius atau cerita bersambung. Sebagai seorang penulis yang terkenal sangat produktif, total sudah ada lebih dari 30 buku yang ditulis dari tahun 2005. Para penggemar novel karangan Tere Liye pada dasarnya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari remaja yang masih sekolah hingga orang dewasa yang sudah menikah. Namun, apa kamu tahu tentang siapa sebenarnya sosok Tere Liye itu sendiri? Bagi para penggemar, Tere Liye bisa dikatakan sebagai sosok yang cukup misterius. Pasalnya, dengan reputasinya sebagai penulis best seller hingga bahkan ada kisahnya yang sudah pernah diangkat ke layar bioskop. Tere Liye tetap tidak suka membagikan kehidupan pribadinya kepada publik. Tak jarang ada beberapa orang yang menganggap bahwa Tere Liye sebenarnya merupakan seorang novelis perempuan. Padahal, nama asli dari Tere Liye adalah Darwis, seorang laki-laki asal Sumatera Selatan. Kehidupan Masa Kecil dan Pendidikan Darwis Tere Liye’Kehidupan Pribadi Tere Liye yang MisteriusKemampuan Menulis Tere Liye yang Berawal dari HobiTere Liye Sosok Novelis yang Serba BisaTere Liye dan Sikap Kritis Terhadap Kebijakan PemerintahKesimpulanKarya Tere Liye Berdasarkan GenrenyaC. Daftar Buku Tere Liye Berdasarkan Tahun Buku & Artikel Biografi Tere LiyeKategori Ilmu Berkaitan Biografi PenulisArtikel Biografi Penulis Kehidupan Masa Kecil dan Pendidikan Darwis Tere Liye’ Darwis atau yang lebih kita kenal sebagai Tere Liye’ dilahirkan di sebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya yaitu Kota Lahat pada tanggal 21 Mei 1979. Darwis bukanlah seorang anak yang lahir dari sebuah keluarga kaya raya. Orang tuanya sehari-hari memiliki mata pencaharian sebagai petani dengan dikaruniai banyak anak. Dia diketahui merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Meskipun begitu, orang tua Tere Liye mendidik dan membesarkan anaknya sehingga tumbuh sebagai pribadi yang pintar dan cerdas. Tere Liye banyak menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya. Semasa menginjak usia masuk sekolah, Tere Liye mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 2 Kikim Timur, Kecamatan Kikim Timur. Kemudian, Tere Liye melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkat menengah di SMP Negeri 2 Kikim yang juga terletak di wilayah Kabupaten Lahat. Setelah mulai menginjak usia Sekolah Menengah Atas, Tere Liye mulai keluar dari kampung halamannya untuk meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 9 Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Kehidupannya di Bandar Lampung telah membuat sosok Tere Liye menjadi seorang yang haus akan ilmu. Selanjutnya, Tere Liye memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi. Dia ingin mengenyam pendidikan tinggi terbaik yang di Indonesia. Maksud dari keinginannya tersebut adalah kuliah di Universitas Indonesia atau disingkat UI. Pada akhirnya, Tere Liye berhasil mewujudkan mimpinya tersebut. Tere Liye secara resmi diterima sebagai mahasiswa baru di Universitas Indonesia UI. Sebagai seorang penulis novel yang erat kaitannya dengan program studi sastra, ternyata banyak orang yang tidak mengetahui bahwa Tere Liye merupakan mahasiswa dari Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi UI. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Tere Liye ternyata tidak bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan dunia sastra atau kepenulisan. Tere Liye awalnya bekerja sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan. Hal ini pun sesuai dengan latar belakang pendidikannya yaitu akuntansi. Kehidupan Pribadi Tere Liye yang Misterius Sebagian besar orang yang sudah membaca novel karangan Tere Liye bisa jadi belum tentu tahu sosok Tere Liye, terlebih lagi kehidupan pribadinya. Tere Liye memiliki kebiasaan yang sangat menarik, sehingga sangat berbeda dengan penulis lainnya. Pada suatu kesempatan, Tere Liye pernah memberikan keterangan kepada Syahrudin dari Republika Penerbit terkait keengganan menjadi sosok terkenal. Menurut informasi lebih lanjut, Syahrudin dari Republika Penerbit mengungkapkan bahwa Tere Liye lebih ingin dikenal melalui karya-karyanya. Tere Liye tidak ingin banyak orang tahu siapa sosok aslinya. Pernyataan tersebut pada akhirnya terbukti dan sesuai dengan sikap yang ditampilkan Tere Liye selama ini. Dia merupakan seseorang yang tidak pernah mengumbar kehidupan pribadinya di media sosial. Tidak hanya itu, Tere Liye diketahui dalam beberapa acara menyukai penampilan yang sederhana, seperti kehidupan saat ia masa kecilnya. Maka dari itu, Tere Liye sering kali terlihat mengenakan pakaian santai hingga non formal pada saat mendatangi berbagai acaranya. Ditambah lagi, Tere Liye juga hampir selalu menolak pada saat diajak berfoto selfie. Terkait kehidupan pribadi seorang Tere Liye, publik hanya bisa mengetahui informasi secara terbatas. Tere Liye diketahui menikahi seorang perempuan cantik yang bernama Riski Amelia. Dari pernikahan tersebut, Darwis telah dikaruniai dua orang anak yang masing-masing diberi nama Abdullah Pasai dan Faizah Azkia. Kemampuan Menulis Tere Liye yang Berawal dari Hobi Melihat latar belakang pendidikan dan karakteristiknya, banyak orang yang sudah salah mengira tentang Tere Liye. Tere Liye bukanlah orang yang sama dengan apa yang ditampilkan dalam bukunya. Hal ini tentu saja berkat kecakapannya dalam menulis karya sastra prosa. Banyak orang juga bertanya-tanya, dari mana Tere Liye bisa menghasilkan puluhan novel dengan cerita yang menggugah perasaan para pembacanya? Hal ini tentu sangat mengejutkan. Usut punya usut, Tere Liye ternyata cakap dalam menulis novel dan dalam jumlah banyak berkat hobinya menulis. Meskipun seorang akuntan, Tere Liye merupakan seorang yang sangat hobi menulis. Dalam dunia kepenulisan, Tere Liye sebenarnya merupakan nama pena yang digunakan oleh Darwis. Darwis sendiri mendapatkan nama pena Tere Liye dari sebuah lagu India yang dinyanyikan oleh duet penyanyi terkenal India, yakni Lata Mangeshkar dan Roop Kumar Rathod. Darwis mengetahui lagu tersebut bersamaan pada saat menyaksikan film Veer-Zaara dan kebetulan bintang utama di dalamnya adalah Shah Rukh Khan. Tere Liye Sosok Novelis yang Serba Bisa Seorang penulis biasanya memiliki keahlian khusus dalam menghasilkan suatu karya sastra, termasuk penulis prosa seperti novel. Misalnya saja, seperti J. K. Rowling yang dikenal dengan ciri khas dalam menulis novel fiksi dengan imajinasi luar biasanya. Tidak hanya itu, masih ada pula nama novelis Agatha Christie yang tidak bisa dilepaskan dari karakter Hercule Poirot atau seorang tokoh detektif yang hadir dalam 33 novel serta 50 cerita pendek yang ditulisnya. Hanya saja, keahlian khusus tersebut tidak berlaku bagi Tere Liye. Tere Leye bisa dikatakan hampir bisa menulis berbagai jenis genre karya sastra prosa. Misalnya saja, kemampuannya dalam menciptakan novel telah terbukti pada karyanya yang berjudul Hafalan Shalat Delisa. Dalam karya yang menjadi salah satu buku best seller tersebut, Tere Liye mampu menciptakan cerita yang dapat dipastikan membuat para pembacanya menangis dan terharu. Selain best seller, novel Hafalan Shalat Delisa juga berhasil tayang ke layar lebar bahkan menjadi salah satu film yang paling diburu rilis. Film Hafalan Shalat Delisa memiliki cerita yang hampir sama dengan novelnya yakni cerita tentang bencana tsunami Aceh tahun 2004. Film yang pertama kali tayang pada 22 Desember 2011 ini berhasil menggaet lebih dari 668 ribu penonton. Kemudian, Tere Liye juga menunjukkan kemampuan menulis serba bisanya pada seri novel yang berjudul Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk. Kedua novel tersebut diketahui memiliki genre sebagai novel action. Novel action sendiri dapat dipahami sebagai cerita yang menggambarkan pertarungan seru antara tokoh utama dengan berbagai lawannya. Tere Liye dan Sikap Kritis Terhadap Kebijakan Pemerintah Novel karangan Tere Liye tidak hanya memiliki daya tarik terkait kemampuan menulisnya. Sebagai alumnus dari salah satu kampus terkemuka di Indonesia, Tere Liye juga ternyata memiliki pemikiran yang kritis. Pemikiran kritis tersebut dapat dilihat dari cerita yang dibuat untuk memberikan pendidikan politik kepada para pembaca. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, Tere Liye menggunakan akun media sosial untuk menyampaikan berbagai pendapat atau kritik untuk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Tidak hanya melontarkan berbagai kritik terkait kebijakan, Tere Liye atau Darwis ini juga aktif dalam melakukan aksi atau protes secara nyata. Misalnya saja, terkait kebijakan pajak yang tinggi untuk para penulis di Indonesia. Sebagai cara untuk merespon kebijakan tersebut, dia bahkan sampai meminta penerbit untuk menghentikan proses pencetakan buku-bukunya. Kesimpulan Demikian adalah biografi tentang sosok Tere Liye yang ternyata memiliki nama asli yaitu Darwis. Berkat kisah biografi ini, kamu dapat mempelajari tentang berbagai sikap kritis yang harus dimiliki seorang manusia, terutama mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan. Selain itu, kisah Tere Liye juga mengajarkan kepada kita untuk menjadi manusia yang mantap dan tekun dalam menggapai impian. Tere Liye juga membuktikan bahwa hobi yang ditekuni bisa menjadi hoki. Hobi juga tidak terlalu berhubungan dengan latar belakang pendidikan. Sebagai salah satu penulis karya sastra jenis prosa terkenal di Indonesia, Tere Liye berangkat dari kerja keras serta dedikasi yang tinggi. Sampai saat ini, banyak dari karya Tere Liye yang masih disukai oleh para penggemarnya. Bahkan, karya-karya terbarunya masih selalu ditunggu oleh para pecinta novel di tanah air. Maka tak heran, banyak penerbit yang merebutkan karya Tere Liye karena sangat berpotensi untuk menjadi novel best seller. Karya Tere Liye Berdasarkan Genrenya Setelah mengetahui Biografi Tere Liye, berikut ini adalah beberapa karya Tere Liye berdasarkan genrenya, antara lain yaitu 1. Genre Anak-Anak dan Keluarga, yaitu Hafalan Shalat Delisa, Ayahku bukan pembohong Moga Bunda di Sayang Allah, si anak spesial, si anak pintar si anak kuat, si anak pemberani, si anak cahaya, dan si anak badai. 2. Genre Romance, yaitu Daun yang Jatuh tak pernah membenci Angin, Sunset dan Rosie, Kau Aku dan Sepucuk Angpau Merah, dan Cintaku Antara Jakarta dan Kuala Lumpur. 3. Genre Sufisme atau Filsafat, yaitu Rembulan Tenggelam di Wajahmu. 4. Genre Action, yaitu Pulang dan Pergi. 5. Buku Kumpulan Puisi, yaitu Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Tetap Cinta dan Kau Sungguh Boleh Pergi 6. Buku Kumpulan Quote, yaitu About Love, About Friendship, dan About Life 7. Buku Antologi atau Kumpulan Cerpen, yaitu Berjuta Rasanya dan Sepotong Hati yang Baru. 8. Genre Fantasy, yaitu Harga Sebuah Percaya, Serial Bumi Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Ceros dan Batozar, Komet, Komet Minor, Selena, hingga Nebula. 9. Genre Science Fiction, yaitu Hujan. 10. Genre Sosial, Ekonomi dan Politik, yaitu Negeri Para Bedebah dan Negeri di ujung Tanduk. 11. Genre Sejarah, yaitu Rindu. 12. Genre Biografi, yaitu Tentang Kamu dan Janji. C. Daftar Buku Tere Liye Berdasarkan Tahun Terbitnya. Seperti yang sudah disampaikan di atas, Tere Liye merupakan seorang penulis yang sangat produktif. Nah, berikut ini adalah daftar buku karangan Tere Liye yang sudah diterbitkan dari tahun 2005 hingga 2021 lalu, yaitu 1. Mimpi-Mimpi si Patah Hati 2005 yang dicetak dengan nama pena Sendutu Meitulan. Kemudian, dicetak ulang sampul dan judul yang baru menjadi Berjuta Rasanya 2012 dengan nama pena Tere Liye. 2. Cintaku antara Jakarta & Kuala Lumpur 2006 yang dicetak dengan nama pena Sendutu Meitulan. 3. The Gogons James & the Incredible Incident 2006 4. The Gogons 2 Dito & Prison of Love unedited version. Buku hanya tersedia dalam bentuk digital atau e-book dan belum ada versi cetaknya. 5. Hafalan Shalat Delisa 2007 6. Moga Bunda Disayang Allah 2007 7. Bidadari – Bidadari Surga 2008, recover menjadi Dia adalah Kakakku 2018 8. Senja Bersama Rosie 2008 yang diubah judul menjadi Sunset Bersama Rosie 2011. Kemudian, ada pengubahan sampul dan judul yang baru menjadi Sunset dan Rosie 2018. 9. Burlian 2009 dengan pengubahan sampul dan judul menjadi Si Anak Spesial 2018 10. Rembulan Tenggelam di Wajahmu 2009 11. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin 2010 12. Pukat 2010, dengan pengubahan sampul dan judul menjadi Si Anak Pintar 2018 13. Eliana 2011 dengan pengubahan sampul dan judul Si Anak Pemberani 2018 14. Ayahku BUKAN Pembohong 2011 15. Kisah Sang Penandai 2011, dengan pengubahan sampul dan judul Harga Sebuah Percaya 2017 16. Sepotong Hati Yang Baru 2012 17. Negeri Para Bedebah 2012 18. Negeri di Ujung Tanduk 2013 19. Amelia 2013, dengan pengubahan sampul dan judul Si Anak Kuat 2018 20. Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta 2014 21. Rindu 2014 22. Bumi 2014 dengan versi bahasa Inggris, EARTH 2019. 23. Bulan 2015 dengan serial bumi versi bahasa Inggris, MOON 2019 24. Pulang 2015 25. AboutLove 2016 26. Hujan 2016 27. Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah 2016 28. Tentang Kamu 2016 29. Matahari 2016 dengan versi bahasa Inggris, SUN 2020 30. Bintang 2017 31. AboutFriends 2017 32. Pergi 2018 33. Ceros dan Batozar 2018 34. Komet 2018 35. Si Anak Cahaya 2018 36. Komet Minor 2019 37. AboutLife 2019 38. Sungguh Kau Boleh Pergi 2019 39. Si Anak Badai 2019 40. Selena 2020 41. Nebula 2020 42. Selamat Tinggal 2020 43. Pulang Pergi 2021 44. Si Anak Pelangi 2021 45. Si Putih 2021 46. Lumpu 2021 47. Janji 2021 48. Bedebah di Ujung Tanduk 2021 49. Si Anak Savana 2022 50. Bibi Gill 2022 51. Sagaras 2022 Rekomendasi Buku & Artikel Biografi Tere Liye ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien ProgramStudi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Artinya data yang sama atau Adapun nilai keberanian yang terdapat dalam novel Negeri di Ujung Tanduk Karya Tere Liye meliputi: (1 Jakarta - Bulan Mei juga dirayakan sebagai momen kelahiran bagi novelis Tere Liye. Darwis atau yang lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye dikenal sebagai penulis terlaris Indonesia yang karya-karyanya sukses diserbu oleh pencinta bukunya juga sukses diadaptasi ke layar lebar, di antaranya ada Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah sampai Rembulan Tenggelam di yang kini berusia 42 tahun itu berasal dari Sumatera Selatan, dan punya sejumlah fakta. Berikut 5 fakta soal Tere Liye penulis best seller Indonesia yang karya-karyanya selalu diincar oleh pencinta buku. Berikut di antaranya1. Trending TwitterBukan sekali atau dua kali saja nama Tere Liye kerap Trending Twitter. Untuk kesekian kalinya, Tere Liye trending di saja ketika film Rembulan Tenggelam di Wajahmu yang trending pada November 2019. Film yang diadaptasi dari salah satu novel Tere itu dibintangi oleh Anya Geraldine, Arifin Putra, dan Bio One. Kisahnya yang menarik membuat Rembulan Tenggelam di Wajahmu keadaan antara hidup dan mati di rumah sakit, seseorang dengan wajah teduh datang dan membawa Ray untuk 'kembali' yakni kembali menyusuri masa lalunya. Ray pun menemukan lima pertanyaan yang pernah ia teriakkan kepada Tuhan. Lima pertanyaan itu akhirnya terjawab satu demi Kata-kata PuitisMenulis menjadi hobi Tere Liye yang menghasilkan. Kutipan-kutipan dari bukunya pun kerap diunggah ulang oleh pembaca setianya. Seperti berikut ini"Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong." Novel Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah."Kebahagiaan adalah kesetiaan. Setia atas indahnya merasa cukup. Setia atas indahnya berbagi. Setia atas indahnya ketulusan berbuat baik.." - Novel Moga Bunda Disayang Allah."Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu." -Novel Heboh karena Pajak PenulisTere Liye pernah viral gara-gara mengeluhkan masalah pajak profesi penulis. Persoalan pajak penulis menjadi sebuah ironi karena belum itu, ia menegaskan mengenai keadilan tentang pajak penulis."Saya nggak bicara soal saya. Saya bicara keadilan, mau itu penulis yang kayak gimana pun. Apalagi penulis yang dari hasil royaltinya di bawah Rp 100 juta. Saya bicara soal keadilan," tegasnya di Gedung Perpustakaan Nasional itu Tere Liye mempermasalahkan tarif royalti 10% dari setiap buku yang naik cetak."Kalau buku yang kamu jual Rp 80 ribu, royalti kamu Rp 8 ribu. Kalau laku 8 juta eksemplar, royaltinya bisa Rp 8 miliar. Apalagi kalau kamu dek menulis dengan oplah tinggi. Bukan isu tentang pajaknya, tapi kalau kamu dek jadi penulis itu artinya pajakmu lebih tinggi dari profesi lain," tukas Puluhan NovelTere Liye selalu menyebutkan menulis adalah hobinya. Dia telah 'menelurkan' novel-novel Hujan, Bumi, Pulang, Rindu, dan Selena. Novel-novel sudah ada yang difilm-kan seperti Hafalan Shalat Delisa, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Ayahku Bukan Pembohong, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Bidadari-Bidadari Surga, dan Moga Bunda disayang Produktif BerkaryaDalam sebuah acara, Tere Liye pernah mengatakan demi menjadi seorang penulis dia bertekad untuk menerbitkan minimal empat buku setiap tahunnya."Gimana mau jadi penulis terkenal, jawabannya cuma satu ya harus produktif. Hari ini dek jangan update status kegalauan di Twitter. Tulislah kegalauan kalian dek. Berhentilah berkicau kegalauan di media sosial," tutur Tere Liye. Simak Video "Terkejutnya Yuni Shara Dituding Berselingkuh dengan Suami Maia" [GambasVideo 20detik] tia/dar
Artinya Itu adalah ungkapan kasih Ainun kepada Habibie yang selalu mendukung karir dan perjuangan hidupnya untuk meninggalkan segala keegoisan demi kesuksesan sang suami. Lihat Juga : 20 Quotes R.A Kartini, Inspirasi Perempuan Indonesia "Waktu itu, kami tidak punya banyak, tetapi kami memiliki masing-masing." - Hasri Ainun Besari . Artinya,
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan tulisan-tulisan inspiratif dan nasehat-nasihat Tere Liye yang bikin adem ya. Mulai dari membahas tentang kehidupan, kebenaran, cinta, keadilan, dan lainnya. Wajar saja kalau fans page facebook Tere Liye sampai disukai sekitar 4,5 juta orang. Ia pun kerap mengunggah quote yang selalu dilike dan dibagikan belasan ribu orang. Saking indahnya tulisan-tulisan Tere Liye itu, tak sedikit ya guys orang-orang yang memakainya untuk caption foto sosial media. Nah, besarnya jumlah fans Tere Liye, ternyata juga berbanding lurus dengan besarnya haters. Apalagi, penulis buku Hafalan Sholat Delisa ini tak segan-segan menyuarakan pendapat pribadinya tentang apa saja termasuk ketidakadilan. Namun meski begitu terkenal lantaran 20-an lebih bukunya best seller, penulis satu ini begitu menutup kehidupan pribadinya dari publik. kali ini berusaha merangkum beberapa fakta tentang penulis kondang ini. Yuk mari kita simak. Lahir dan besar di pedalaman Sumatera Tere Liye [Sumber Gambar]Berasal dari keluarga sederhana di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Tere Liye mengenyam bangku pendidikan di sekitar rumahnya. Baru saat menginjak SMA, lelaki kelahiran 21 Mei 1979 ini merantau ke ke Kota Bandar Lampung, Lampung. Meski hanya berprofesi sebagai petani, orang tua Tere Liye sangat mendukung anaknya untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Hingga akhirnya, Tere Liye pun melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia. Sering disangka sebagai perempuan Tere Liye [Sumber Gambar]Tak sedikit orang-orang yang hanya memantau fans page Tere Liye menyangka jika lelaki ini adalah perempuan. Padahal, Tere Liye hanyalah nama pena. Sebutan Tere Liye ini diambil oleh pemilik nama asli Darwis itu dari sountrack film Veer Zaara asal India yang artinya untuk kamu atau demi kamu. Diakui ayah dua anak itu, film yang dibintangi oleh Sharukh Khan dan Preity Zinta tersebut adalah film kesukaannya. Tulisannya dulu sering ditolak penerbit Tere Liye [sumber Sumber Gambar]Seperti penulis pemula lainnya, di awal-awal karirnya ia sempat bertubi-tubi ditolak oleh penerbit. Tapi bukannya menyerah, suami dari Riski Amelia ini justru terus menulis dan menulis. Sampai akhirnya buku pertamanya terbit, menyusul buku-buku lainnya menjadi best seller. Mengambil tema yang bisa dibaca dari remaja hingga dewasa, keunggulan tulisan Tere Liye adalah pada hikmah-hikmah yang rapi ia selipkan kata per kata. Sering menyuarakan tentang ketidakadilan Tere Liye [Sumber Gambar]Tak melulu menyoal cinta, Tere Liye sering juga mengungkap ketidakadilan yang ada di negeri ini. Contohnya terkait kasus Novel Baswedan yang tak kunjung menemukan titik terang. Ada lagi, tentang koruptor di negeri ini yang hanya mendapat hukuman dalam waktu singkat dan banyak lagi yang lainnya. Tak cukup di postingan facebook, sindiran-sindiran Tere Liye terhadap ketidakadilan dan korupsi pemimpin negeri juga diterbitkan dalam buku berjudul Negeri Para Bedebah. Diblokir Facebook karena status anti LGBT dan dikritik karena kampanye anti rokok Status Tere Liye [Sumber Gambar]Selain mengangkat tema tulisan tentang cinta-cintaan yang bikin baper, tapi ia juga kerap menulis fenomena sosial yang sedang diperbincangkan di masyarakat. Salah satunya adalah tentang LGBT. Namun sayang, pihak Facebook malah sengaja menghapus status tersebut. Tak kapok juga, Tere Liye tetap keukeh menyuarakan pemikiran kritisnya yang anti LGBT dan pedofilia. Alhasil, Facebook kemudian memblokir akunnya dalam waktu 1 x24 jam serta 3 x 24 jam. Berprofesi sebagai akuntan Tere Liye [Sumber Gambar]Meski telah hampir menelurkan sekitar 30 karya, Tere Liye tak mau jika disebut berprofesi sebagai penulis. Sebab dalam kesehariannya, lelaki berusia 39 tahun ini memang berprofesi sebagai akuntan. Setiap hari, ia tetap bekerja di kantor seperti pegawai lainnya. Sedang menulis diakuinya sebagai hobi yang dilakukan pada waktu senggang. Hal ini cukup mengejutkan ya, mengingat produktivitasnya dalam menulis juga cukup tinggi. BACA JUGA 14 Tahun Tsunami Berlalu, Begini Kabar Delisa yang Kisahnya Sempat Difilmkan di Layar Lebar Itu dia fakta-fakta seputar Tere Liye, penulis yang mayoritas quo te-quotenya membuat hati netizen adem. Ternyata nasihat-nasihat bijak yang tertulis dari buku-bukunya adalah dari proses hidup yang tidak mudah ya Saboom. Nah, judul buku Tere Liye apakah yang paling kamu sukai, atau quotes mana yang paling membuat hatimu terenyuh? Sepertiartinya, buku yang 'a must have book' tidak cukup hanya dengan membacanya, tapi harus dimiliki. Setingkat diatas 'a must read book'. Dan buku Tere Liye ini saya anggap sebagai 'a must have book'. buku ini akan resmi beredar di toko buku se-Indonesia pada tanggal 24 Januari 2012. Buku-buku Tere Liye memang banyak
Berikutadalah beberapa kelebihan novel pulang karya Tere Liye. Pertama. Tema yang unik. Tema yang dihadirkan mengandung unsur kebaruan. Masalah ekonomi dihubungkan dengan dunia tukang pukul. Lebih jauh lagi dikaitkan dengan unsur relijius serta perjuangan dan nilai kepahlawanan. Pertautan yang tampak "mustahil" itu diracik sedemikian rupa
.
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/875
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/198
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/659
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/87
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/897
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/971
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/563
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/169
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/997
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/952
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/64
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/782
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/666
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/673
  • 9nbi6z3a4l.pages.dev/505
  • tere liye artinya indonesia