Inilahniap puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharrram 1443 H, lengkap dengan jadwal pelaksanaan dan keutamaannya. Senin, 25 Juli 2022 Mengingat apa saja amalan yang bisa dilakukan pada bulan Muharram salah satunya dengan berpuasa Tasua dan Asyura. Cara Mudah Mendapatkan Video TikTok Tanpa Watermark 25 Juli
Makassar - Puasa Tasua dan Asyura merupakan amalan yang sangat dianjurkan bagi umat muslim di bulan Muharram. Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram dengan diawali puasa Tasua sehari sebelumnya yakni pada 9 bolehkan melaksanakan puasa Asyura tanpa didahului puasa Tasua sehari sebelumnya? Simak ulasannya Asyura dilaksanakan setiap 10 Muharram, tahun ini bertepatan 8 Agustus 2022. Namun, sebelum melaksanakan puasa Asyura umat muslim juga dianjurkan untuk berpuasa sehari sebelumnya yakni pada 9 Muharram atau disebut dengan puasa Tasua. Melansir NU Online dijelaskan bahwa umat Islam sangat dianjurkan berpuasa pada 10 Muharram atau puasa Asyura. Hal ini karena keutamaan puasa Asyura begitu dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslimعَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. رواه مسلمArtinya Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'. HR MuslimLantas bagaimana dengan puasa Tasua? Dijelaskan bahwa puasa Tasua merupakan membedakan umat Islam dengan kaum Yahudi. Sehingga umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sehari sebelum atau sesudah puasa Asyura yakni pada 9 dan 11 kaum Yahudi juga melaksanakan puasa pada 10 Muharram di masa Rasulullah SAW. Sehingga puasa Tasua sebagai dijelaskan dalam hadis riwayat imam Ahmad bahwa khusus puasa Tasua merupakan pelengkap puasa Asyura. Selain itu, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Berikut kutipan hadisnyaعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ رواه أحمدArtinya Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu Rasulullâh bersabda Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya HR Ahmad.Sementara itu, terkait melaksanakan puasa Asyura tanpa puasa Tasua bagi mazhab Syafi'i tidak menjadi masalah. Sebagaimana dijelaskan sebagai berikutوفي الأم لا بأس أن يفرده أي لا بأس أن يصوم العاشر وحدهArtinya Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya,". dalam Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266.Sehingga anjuran untuk berpuasa sehari sebelum dan sesudah Asyura bersifat penyempurnaan saja. Simak Video "Menikmati Pemandangan Kota dari Atas Bukit Galumpang" [GambasVideo 20detik] alk/tau
Lebarananak yatim, amalan di 10 Muharram selain Puasa Tasua dan Asyura, ini haditsnya.
Niat Puasa Asyura, Dasar Hukum dan Ketentuan PelaksanaannyaBolehkah Berpuasa Asyura Tanpa Melaksanakan Puasa Tasu’a Sehari Sebelumnya? Begini Jawaban UlamaNiat Puasa Asyura, Dasar Hukum dan Ketentuan PelaksanaannyaNiat Puasa Asyura di Pagi Hari, Bagaimana Hukumnya?Ustadz Abdul Somad atau UAS soal Hukum Puasa Sunnah Tasua dan Asyura bila Lupa Sahur Karena Bangun KesianganBolehkah Berpuasa Asyura Tanpa Melaksanakan Puasa Tasu’a Sehari Sebelumnya? Begini Jawaban UlamaBarang Siapa Yang Pada Pagi Hari Sudah Sarapan Kemudian Baru Mengetahui Bahwa Pada Hari Tersebut Adalah Asyura’ 10 Muharram, Maka Apa Yang Seharusnya Ia Lakukan ?Niat Puasa Asyura, Tata Cara, Keutamaan, dan WaktunyaHukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua, Sah atau Tidak Puasanya? Lengkap Niat Puasa Asyura dan TasuaBolehkah Puasa Sunnah Tanpa Sahur?Niat Puasa Asyura di Pagi Hari, Bagaimana Hukumnya? Namun, tidak sedikit ada yang bertanya terkait hukum berpuasa tanpa melakukan sahur sebelumnya. Artinya jika ada makanan yang dimakan pada waktu sebelum maghrib atau persis setelah isya, itu disebut dengan makan malam biasa. Melansir dari buku Bekal Ramadhan karya Ahmad Zarkasih, Lc, puasa Asyura tetap sah apabila seseorang tidak sempat makan sahur terlebih dahulu. Mendukung hal itu, keterangan dari empat Mazhab Asy-Syafi’i, Hanafi, Maliki dan Hambali semuanya sepakat menyebut bahwa sahur tidak termasuk dalam syarat sah puasa. Namun, menurut Mazhab Maliki, makan sahur cukup dapat mewakili niat puasa secara hukum. Dalam arti, seseorang sudah dipastikan berniat untuk puasa meskipun tidak membaca niat ketika sedang sahur. Makan sahur dianjurkan semata-mata untuk memberi kekuatan fisik dan mendekatkan diri pada Allah bagi yang berpuasa. Dalil lainnya yang menyebut keberkahan sahur dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Niat Puasa Asyura, Dasar Hukum dan Ketentuan Pelaksanaannya Puasa Asyura merupakan salah satu amalan khusus pada bulan Muharram yang sangat dianjurkan. Niat puasa Asyura penting diketahui agar umat muslim yang melaksanakannya dapat memperoleh pahalanya. Niat puasa Asyura bisa dilafalkan secara lisan, maupun diucapkan dalam hati. Dasar hukum mengenai pelaksanaan puasa Asyura dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut Dalam melaksanakan puasa Asyura, umat muslim perlu mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan. Sebelum melaksanakan puasa Asyura, hendaknya seorang muslim mengucapkan niat, baik dilafalkan secara lisan, maupun diucapkan dalam hati. Hendaknya niat puasa Asyura dibaca pada malam hari, hingga sebelum waktu imsak. Oleh sebab itu, sudah seharusnya muslim mampu menahan diri selama melaksanakan puasa Asyura. Hal terakhir yang perlu dilakukan ketika melakukan puasa Asyura adalah menyegerakan berbuka. Anjuran untuk menyegerakan berbuka ketika puasa disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari seperti berikut ini Bolehkah Berpuasa Asyura Tanpa Melaksanakan Puasa Tasu’a Sehari Sebelumnya? Begini Jawaban Ulama JAKARTA, – Bolehkah jika hanya melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, tanpa berpuasa Tasu’a sehari sebelumnya? Ustaz Alhafiz Kurniawan dari Lembaga Bahtsul Masail PBNU menjelaskan, menurut kitab “Al-umm” karya Imam Syafii, melaksanakan puasa Asyura tanpa terlebih dahulu berpuasa yang lain, tetap diperbolehkan. Ustaz Alhafiz yang juga penyuluh agama Islam di KUA Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menjelaskan tentang muasal puasa Asyura. “Keterangan ini bukan berarti menyamakan Muslim yang mengamalkan hanya puasa Asyura sama dengan kaum Yahudi,” kata dosen agama Islam di Universitas Indonesia UI Depok itu. Ada juga hadis lain yang menjelaskan tentang puasa Asyura dan Tasua di bulan Muharram. Baca Juga Sederet Peristiwa Bersejarah Islam di Bulan Muharram, Ada Nabi Yunus Keluar dari Perut Ikan Paus Niat Puasa Asyura, Dasar Hukum dan Ketentuan Pelaksanaannya Puasa Asyura merupakan salah satu amalan khusus pada bulan Muharram yang sangat dianjurkan. Niat puasa Asyura penting diketahui agar umat muslim yang melaksanakannya dapat memperoleh pahalanya. Niat puasa Asyura bisa dilafalkan secara lisan, maupun diucapkan dalam hati. Dasar hukum mengenai pelaksanaan puasa Asyura dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut Dalam melaksanakan puasa Asyura, umat muslim perlu mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan. Sebelum melaksanakan puasa Asyura, hendaknya seorang muslim mengucapkan niat, baik dilafalkan secara lisan, maupun diucapkan dalam hati. Hendaknya niat puasa Asyura dibaca pada malam hari, hingga sebelum waktu imsak. Oleh sebab itu, sudah seharusnya muslim mampu menahan diri selama melaksanakan puasa Asyura. Hal terakhir yang perlu dilakukan ketika melakukan puasa Asyura adalah menyegerakan berbuka. Anjuran untuk menyegerakan berbuka ketika puasa disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari seperti berikut ini Niat Puasa Asyura di Pagi Hari, Bagaimana Hukumnya? Bulan Muharram adalah salah satu bulan mulia yang dianjurkan untuk diisi dengan berbagai kegiatan positif, menyantuni anak yatim, memperbanyak ibadah seperti puasa sunnah tasu’a dan asyura. Keistimewaan puasa di bulan Muharram terekam dalam salah satu hadits yang bersumber dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda Niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya. Artinya Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, Nabi Muhammad pernah menemuiku pada suatu hari lantas, beliau berkata Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?, Kami pun menjawab Tidak ada. Lantas beliau bersabda Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa. Imam Nawawi mengatakan dalam Syarah Sahih Muslim hadits ini adalah dalil bagi mayoritas ulama bahwa boleh niat puasa sunnah di siang hari selama belum waktu zawal matahari bergeser ke barat. Oleh karena itu, para ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya. Artinya Aku berniat puasa sunah Tasua esok hari karena Allah SWT. Artinya Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT. Dengan demikian, siapa saja yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan puasa sunnah tasu’a atau asyura, maka diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunah dengan catatan selama belum makan minum dan matahari belum tergelincir. Ustadz Abdul Somad atau UAS soal Hukum Puasa Sunnah Tasua dan Asyura bila Lupa Sahur Karena Bangun Kesiangan Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad UAS apabila kita lupa sahur saat bangun kesiangan, pada rangkuman artikel ini. Bolehkah Berpuasa Asyura Tanpa Melaksanakan Puasa Tasu’a Sehari Sebelumnya? Begini Jawaban Ulama JAKARTA, – Bolehkah jika hanya melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, tanpa berpuasa Tasu’a sehari sebelumnya? Ustaz Alhafiz Kurniawan dari Lembaga Bahtsul Masail PBNU menjelaskan, menurut kitab “Al-umm” karya Imam Syafii, melaksanakan puasa Asyura tanpa terlebih dahulu berpuasa yang lain, tetap diperbolehkan. Ustaz Alhafiz yang juga penyuluh agama Islam di KUA Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menjelaskan tentang muasal puasa Asyura. “Keterangan ini bukan berarti menyamakan Muslim yang mengamalkan hanya puasa Asyura sama dengan kaum Yahudi,” kata dosen agama Islam di Universitas Indonesia UI Depok itu. Ada juga hadis lain yang menjelaskan tentang puasa Asyura dan Tasua di bulan Muharram. Baca Juga Sederet Peristiwa Bersejarah Islam di Bulan Muharram, Ada Nabi Yunus Keluar dari Perut Ikan Paus Barang Siapa Yang Pada Pagi Hari Sudah Sarapan Kemudian Baru Mengetahui Bahwa Pada Hari Tersebut Adalah Asyura’ 10 Muharram, Maka Apa Yang Seharusnya Ia Lakukan ? “Jika hal tersebut ditetapkan puasa sunnah dengan niat pada siang hari, maka yang menjadi syaratnya adalah agar tidak makan sebelum berniat dan tidak mengerjakan hal yang membatalkan puasa, jika telah mengerjakan hal-hal yang membatalkan maka tidak sah puasanya, tanpa ada perbedaan dalam masalah ini sepengetahuan kami”. “Dapat disimpulkan dari banyak hadits bahwa dahulu puasa Asyura’ hukumnya wajib; karena adanya perintah untuk berpuasa, lalu dikuatkan perintahnya, kemudian ditambahkan lagi penguat pada ajakan berpuasa secara umum, kemudian ditambah lagi dengan adanya perintah bagi siapa saja yang sudah makan agar tetap menahan, kemudian ada perintah lagi kepada para ibu agar tidak menyusui anak-anak pada hari itu. “Barang siapa yang pada pagi harinya berpuasa maka sempurnakanlah puasanya, dan barang siapa yang tidak berpuasa maka sempurnakanlah puasanya pada sisa harinya”. “Hal ini sama kedudukannya dengan orang yang baru saja dapat kabar kepastian berpuasa, dan pada hari itu ditetapkan Ramadhan, maka dia wajib untuk menahan, baik sudah makan atau belum makan”. Syeikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang seseorang yang tidak ingat dengan Asyura’ kecuali pada tengah hari, apakah boleh tetap menahan pada sisa harinya, padahal dia juga sudah sarapan ? Puasa sunnah itu akan sah mulainya di tengah hari bagi siapa saja yang belum sarapan sebelumnya. Adapun bagi mereka yang sudah sarapan sebelumnya maka tidak sah niat puasanya dengan menahan pada sisa harinya, dan karenanya upaya menahan tersebut tidak bermanfaat apa-apa kalau dia sudah makan dan minum atau perbuatan lainnya yang membatalkan puasa sebelumnya”. Niat Puasa Asyura, Tata Cara, Keutamaan, dan Waktunya Puasa Asyura adalah amalan khusus di bulan Muharram yang keutamaannya luar biasa. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam senantiasa mengutamakan puasa ini, bahkan perhatian beliau lebih besar daripada puasa-puasa sunnah lainnya. Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat.” HR. Niat puasa asyura sebaiknya pada malam hari, sebelum terbitnya fajar. Namun karena ini adalah puasa sunnah, jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apa pun yang membatalkan puasa. Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari lantas beliau bertanya, “Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?” Kami pun menjawab, “Tidak ada.” Beliau pun bersabda, “Kalau begitu saya puasa.” Kemudian di hari lain beliau menemui kami, lalu kami katakan pada beliau, “Kami baru saja dihadiahkan hays jenis makanan berisi campuran kurman, samin dan tepung.” Lantas beliau bersabda, “Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa.” Lalu beliau menyantap makanan tersebut. Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika kita tidak mengerjakannya, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah. Yaitu menahan diri dari makan, minum, berhubungan dengan istri dan segala hal yang membatalkan puasa. Buka puasa ini waktunya ketika matahari terbenam, yakni saat masuknya waktu sholat Maghrib. Di dalam hadits, tidak ada bagaimana lafal niat puasa asyura. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengerjakan amal dengan niat tanpa melafalkannya. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Untuk tahun 1444 hijriyah ini, ia jatuh pada hari Ahad, tanggal 7 Agustus 2022. Berikut ini tiga keutamaan puasa asyura berdasarkan hadits-hadits shahih. Puasa asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” HR. Dengan tiga keutamaan yang luar biasa ini, sudah sepatutnya kaum muslimin lebih termotivasi untuk melaksanakannya. Dan semoga mendapat seluruh keutamaannya terutama ampunan atas dosa setahun sebelumnya. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu, jika seseorang berpuasa Asyura tanpa Tasu’a, disunnahkan baginya –menurut mazhab Syafi’i- berpuasa pula pada tanggal 11 Muharram. Demikian pembahasan Puasa Asyura mulai dari pengertian dan hukum, waktu, niat, hingga keutamaannya. Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua, Sah atau Tidak Puasanya? Lengkap Niat Puasa Asyura dan Tasua Memasuki Tahun Baru Islam 1 Murharram 1442 H yang telah jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020 lalu, umat muslim memang dianjurkan melaksanakan amalan-amalan soleh menyambut datangnya bulan Muharram. • Doa Niat Puasa Tasua & Asyura 28-29 Agustus 2020 Sahur Jam Berapa Batasnya, Azan Subuh atau Imsak? Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, diperbolehkan berpuasa Asyura tanpa melaksanakan puasa Tasu’a. Dan, Rasullullah SAW pun belum pernah melaksanakan puasa Tasu’a,” jelasnya kepada pada Rabu 12/08/2020. Mengenai hukum kesunnahan sahur ini, Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in mengatakan sebagai berikut; وسن لصائم رمضان وغيره تسحر وتأخيره ما لم يقع في شك وكونه على تمر لخبر فهويحصل ولو بجرعة ماء ويدخل وقته بنصف الليل Di antaranya adalah hadis riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda; Juga berdasarkan hadis riwayat Imam Ahmad dari Said Al-Khudri, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda; Niat Puasa Asyura di Pagi Hari, Bagaimana Hukumnya? Bulan Muharram adalah salah satu bulan mulia yang dianjurkan untuk diisi dengan berbagai kegiatan positif, menyantuni anak yatim, memperbanyak ibadah seperti puasa sunnah tasu’a dan asyura. Keistimewaan puasa di bulan Muharram terekam dalam salah satu hadits yang bersumber dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda Niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya. Artinya Dari Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata, Nabi Muhammad pernah menemuiku pada suatu hari lantas, beliau berkata Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?, Kami pun menjawab Tidak ada. Lantas beliau bersabda Berikan makanan tersebut padaku, padahal tadi pagi aku sudah berniat puasa. Imam Nawawi mengatakan dalam Syarah Sahih Muslim hadits ini adalah dalil bagi mayoritas ulama bahwa boleh niat puasa sunnah di siang hari selama belum waktu zawal matahari bergeser ke barat. Oleh karena itu, para ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya. Artinya Aku berniat puasa sunah Tasua esok hari karena Allah SWT. Artinya Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT. Dengan demikian, siapa saja yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan puasa sunnah tasu’a atau asyura, maka diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunah dengan catatan selama belum makan minum dan matahari belum tergelincir.
NiatPuasa Asyura 10 Muharram, Insya Allah Dijalankan Besok. Tetapi, syariat Puasa Asyura untuk umat Islam berbeda dengan Yahudi. Agar tidak menyamai, umat Islam melaksakan puasa sehari sebelumnya yaitu pada 9 Muharram atau setelahnya pada 11 Muharram. Dasarnya adalah hadis riwayat Imam Ahmad yang artinya sebagai berikut.
Jakarta - Puasa Tasu'a dan puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram dan umumnya dilakukan secara berurutan. Namun, bolehkah jika hanya berpuasa Asyura tanpa mendahuluinya dengan Tasu'a?Wahbah az-Zuhaili mengatakan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 3, Tasu'a dan Asyura adalah hari di bulan Muharram yang paling dianjurkan untuk berpuasa. Ia mengatakan, keduanya sunnah untuk dilaksanakan karena Rasulullah SAW pernah bersabda,"Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10." HR al-Khallal dengan sanad yang bagus dan dipakai hujjah oleh AhmadSementara itu, Imam Muslim meriwayatkan hadits serupa dengan redaksi, "Sungguh jika aku Rasulullah SAW masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9."Berkaitan dengan pelaksanaan keduanya, menurut jumhur, tidak ada masalah jika mengkhususkan puasa hanya pada tanggal 10 Asyura. Bahkan, Wahbah az-Zuhaili menyebut, puasa Asyura lebih dianjurkan, sebab Nabi SAW bersabda, "Aku berharap dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya."Sementara itu, menurut mazhab Syafi'i, jika seseorang hanya berpuasa Asyura tanpa puasa Tasu'a, maka disunnahkan baginya berpuasa pada tanggal 11 puasa tiga hari sekaligus ini juga dijelaskan Imam Syafi'i dalam Kitab al-Umm dan al-Imlaa'. Namun, Imam Syafi'i juga mengatakan, tidak masalah apabila hanya mengerjakan puasa Asyura Puasa AsyuraNur Solikhin mengatakan dalam Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW yang juga karena itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, setelah turun syariat puasa Ramadan, puasa Asyura menjadi catatan berita detikHikmah, hari Asyura adalah hari yang sangat dimuliakan oleh umat beragama. Bangsa Yahudi memuliakan hari Asyura dengan berpuasa sehari penuh. Begitu pula dengan umat Islam, yakni berpuasa sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa ini bersandar pada sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas, ia berkata"Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, 'Kami kaum muslimin lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." HR MuslimKeutamaan Puasa AsyuraSalah satu keutamaan puasa Asyura adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Fadilah ini disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Qotadah Al Anshori yang mengatakanوَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَArtinya "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." HR MuslimJadwal Puasa AsyuraPuasa Asyura jatuh pada 10 Muharram setiap tahunnya. Pada tahun ini 10 Muharram 1444 H, puasa Asyura bertepatan dengan Senin, 8 Agustus bacaan niat puasa Asyura Arab, latin, dan terjemahannya,نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَىBacaan latin Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'alaArtinya "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala"Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, puasa Asyura tidak wajib karena Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya ini adalah hari Asyura. Kalian tidak diwajibkan berpuasa pada hari ini. Terserah kalian apakah mau berpuasa atau tidak." Simak Video "Kurma Episode 11 Eh, Lagi Puasa Kok Menelan Ludah Terus-terusan" [GambasVideo 20detik] kri/erd
RikiChandra Sabtu, 14 Agustus 2021 | 17:46 WIB. Ilustrasi puasa, muslim berdoa, niat puasa, makan dan doa buka puasa (Elemen Envato) Puasa Asyura dilakukan tiap tanggal 10 Muharram berdasarkan kalender Hijriyah. Pada tahun 2021 ini, puasa Asyura jatuh pada Kamis 19 Agustus 2021. Bagi umat muslim yang akan menjalankan puasa
ZONA SURABAYA RAYA - Apakah boleh Puasa Asyura tanpa didahului dengan Puasa Tasua, menjadi pertanyaan yang paling banyak dicari oleh umat Islam. Memang, puasa sunah Tasua dan puasa sunah Asyura dikenal sebagai puasa yang berpasangan yang selisih sehari saja. Banyak umat yang kemudian menganggap dua puasa tersebut harus dikerjakan semuanya. Tapi apakah memang benar demikian? Untuk diketahui, Puasa Tasua sendiri jatuh pada hari Minggu, 7 Agustus 2022. Sementara Puasa Ayura jatuh pada hari Senin, 8 Agustus 2022. Baca Juga Kapan Puasa Tasua dan Asyura pada Agustus 2022? Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaan Lebur Dosa dan Derajat Naik Apakah boleh Puasa Asyura tanpa didahului dengan Puasa Tasua? Jawabannya adalah boleh. Berpuasa Asyura tanpa berpuasa Tasua adalah diperbolehkan. Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama NU, Bahtsul Masail PBNU Ustaz Alhafiz Kurniawan menerangkan, berdsarkan kitab Al-umm dari Imam Syafii, mengerjakan Puasa Asyura tanpa didahului puasa yang lain, adalah diperbolehkan. Baca Juga Jadwal Puasa Bulan Muharram 2022 Lengkap, Termasuk Keutamaan, Tata Cara, Tuntunan Doa dan Niat "Bagi mazhab Syafi’i," kata Ustaz Alhafiz mengawali penjelasannya, "Puasa Asyura saja, tapi tidak dibarengi dengan puasa sehari sebelum atau sesudahnya, tidak ada masalah."
2022EJurnalApakah Besok Puasa Asyura 2022 Apakah Besok Puasa Asyura 2022. Saya niat berpuasa besok dari bulan 'asyura sunnah karena allah ta'ala. Rabu, 18 agustus 2021 07:13 Ayyamul Bidh Kalender Puasa Sunnah 2021 Pdf Derbyann from berpuasa, ketahui dulu niat puasa ayyamul bidh berikut ini. Selain itu, bulan rajab adalah
Unsplash Puasa Asyura tanpa mengawali Tasua – Banyak yang bertanya-tanya bolehkan melaksanakan puasa Asyura tanpa Tasua yang dikerjaan sehari sebelumnya? Agar tidak salah pemahaman, simak ulasan lebih lanjut mengenai pengerjaan puasa Asyura berikut ini. Seperti yang kita tahu, amalan mengenai puasa Ayura dikerjakan saat hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram atau tepatnya 8 Agustus 2022. Namun dalam riwayat Nabi Muhammad SAW, beliau menyarankan umatnya untuk mengamalkan puasa Tasua sehari sebelumnya. Tetapi fakta yang terjadi, banyak umat Muslim yang terlewat mengerjakan puasa Tasua namun ingin tetap melaksanakan puasa Asyura. Lantas bolehkah jika melaksanakan puasa Astura namun meninggalkan puasa Tasua? Puasa Asyura sendiri diketahui memiliki banyak keutamaan bagi yang mengerjakannya. Salah satunya diampuninya dosa seorang hamba setahun lalu dan setahun yang akan datang. Ini mengapa mengamalkan puasa Asyura 10 Muharram memiliki keutamaan yang begitu besar, dan sayang jika ditinggalkan begitu saja. Baca Juga Cek Jadwal Lengkap Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Dekat Idul Adha Melaksanakan puasa Asyuran tanpa puasa Tasua Dilansir dari laman resmi NI, Ustadz Alhafiz Kurniawan mengatakanm merujuk kitab Al-Umm’ karya Imam Syafii, melaksanakan puasa Asyura tanpa terlebih dahulu puasa yang lain adalah diperbolehkan. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
BacaanNiat Puasa Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram, Lengkap dalam Tulisan, Arab, Latin dan Terjemahannya; Bacaan Niat Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram 1443 H pada 18-19 Agustus 2021; 1 Sya'ban 1443 Hijriah Jatuh 4 Maret 2022, Perbanyak Amalan Puasa Sunah ini Seperti Dicontohkan Rasulullah; Sambut Ramadhan Bun!
JAKARTA - Bolehkan bila puasa asyura tanpa didahului puasa asyura? Berikut ini penjelasannya dan niat puasa. Puasa sunah di Bulan Muharram merupakan satu diantara amalan bagi umat Islam yang sangat dianjurkan. Adapun puasa khusus Bulan Muharram paling utama adalah puasa Asyura, namun untuk melengkapinya agar lebih afdhal maka dianjurkan untuk berpuasa sebelum dan sesudah puasa Asyura. Mengapa demikian? Puasa sehari sebelum puasa Asyura disebut puasa Tasua, sedangkan puasa sesudah Asyura adalah puasa tanggal 11 Muharram. Tambahan puasa sunnah sebelum dan sesudah puasa Asyura adalah sebagai pembeda dari puasa orang Yahudi. Baca juga Benarkah Melaksanakan Puasa Asyura 10 Muharram Mengikuti Tradisi Yahudi? Ini Penjelasannya Sehingga jumlah puasa sunnah di bulan Muharram sebanyak 3 hari pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram atau pada Hari Rabu, Kamis dan Jumat tanggal 18, 19, 20 Agustus 2021. Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhua bahwasanya dia berkata Rasulullah SAW ketika berpuasa asyura dan memerintahkan perintah sunnah manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata ya Rasulullah Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Rasulullah SAW pun berkata apabila datang tahun depan insya allah kami akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram. Berkata Abdullah bin Abbas “belum sempat tahun depan tersebut datang ternyata Rasulullah telah wafat, HR Muslim 1134/2666 Lebih bagus lagi jika ditambah hari ke 11 seperti dalam sebuah riwayat dari sahabat Abdullah Ibn Abbas Berpuasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi yaitu berpuasalah kali sehari sebelumnya atau sehari setelahnya Ibnu Khuzaimah2095 Baca juga Niat dan Keutamaan Puasa Asyura dan Tasua, Dosa Setahun Lalu Dihapus? Ini Kata Syafiq Riza Basalamah Selain amalan puasa ada beberapa ibadah lain seperti bersedekah, menyantuni anak yatim, silaturahmi dan semua amalan sholeh lainnya. Pada Puasa Tasua' tahun ini juga bertepatan dengan puasa sunnah Kamis bisa mendapatkan dua keutamaan dari puasa sunnah Kamis dan puasa Tasua itu sendiri.
Dilansirdari artikel Jurnal Medan yang berjudul "Apa Saja Amalan di Bulan Muharram Selain Puasa Asyura dan Tasua?Ini Jawabannya" pada Jumat, 29 Juli 2022, berikut deretan amalan yang bisa kamu lakukan selama bulan Muharram:. 1. Puasa Muharram. Puasa Muharram bisa kamu lakukan selama bulan Muharram berjalan, mulai dari 1 Muharram hingga
Jakarta - Apakah Bunda berencana berpuasa Asyura namun ragu melakukannya karena belum sempat menjalankan puasa Tasu'a? Puasa Tasu'a dan puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram dan umumnya dilakukan secara berurutan, bolehkah jika Bunda hanya berpuasa Asyura tanpa mendahuluinya dengan Tasu'a?Wahbah az-Zuhaili mengatakan dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 3, Tasu'a dan Asyura adalah hari di bulan Muharram yang paling dianjurkan untuk berpuasa. Ia mengatakan, keduanya sunnah untuk dilaksanakan karena Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10." HR al-Khallal dengan sanad yang bagus dan dipakai hujjah oleh AhmadSementara itu, Imam Muslim meriwayatkan hadits serupa dengan redaksi, "Sungguh jika aku Rasulullah SAW masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9."Berkaitan dengan pelaksanaan keduanya, menurut jumhur, tidak ada masalah jika mengkhususkan puasa hanya pada tanggal 10 Asyura. Bahkan, Wahbah az-Zuhaili menyebut, puasa Asyura lebih dianjurkan, sebab Nabi SAW bersabda, "Aku berharap dengannya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan di tahun sebelumnya."Sementara itu, menurut mazhab Syafi'i, jika seseorang hanya berpuasa Asyura tanpa puasa Tasu'a, maka disunnahkan baginya berpuasa pada tanggal 11 puasa tiga hari sekaligus ini juga dijelaskan Imam Syafi'i dalam Kitab al-Umm dan al-Imlaa'. Namun, Imam Syafi'i juga mengatakan, tidak masalah apabila hanya mengerjakan puasa Asyura Solikhin mengatakan dalam Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW yang juga karena itu, beliau menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, setelah turun syariat puasa Ramadan, puasa Asyura menjadi catatan detikHikmah, hari Asyura adalah hari yang sangat dimuliakan oleh umat beragama. Bangsa Yahudi memuliakan hari Asyura dengan berpuasa sehari penuh. Begitu pula dengan umat Islam, yakni berpuasa sebagai bentuk penghormatan atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa ini bersandar pada sebuah hadits yang berasal dari Ibnu Abbas, ia berkata"Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, 'Kami kaum muslimin lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." HR MuslimLalu bagaimana dengan keutamaan puasa Asyura?TERUSKAN MEMBACA KLIK DI yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.[GambasVideo Haibunda] som/som
Salahsatu keutamaan tersebut adalah berpuasa. Puasa merupakan ibadah menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu. Karena hadirnya Muharram sebentar lagi, ada baiknya untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan bulan yang dimuliakan Allah SWT dengan menjalankan keutamaan-keutamaan, termasuk berpuasa.. Pada Muharram ini, ada anjuran
- Puasa Tasua dan Asyura memang dua puasa yang dilaksanakan berurutan, pada 9 dan 10 Muharram. Sehingga muncul pertanyaan apa hukum melaksanakan Puasa Asyura tanpa Puasa tasua? Apakah puasa asyura sah atau tidak tanpa melaksanakan puasa tasua? Memasuki Tahun Baru Islam 1 Murharram 1442 H yang telah jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020 lalu, umat muslim memang dianjurkan melaksanakan amalan-amalan soleh menyambut datangnya bulan Muharram. Ya, bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk salah bulan istimewa bagi umat muslim. Bulan Muharram merupakan satu di antara bulan suci umat Islam yang mempunyai keutamaan. Maka, di bulan Muharram ini dianjurkan untuk melakukan amalan ketaatan dan kebaikan untuk memperbaiki kualitas diri. Di antaranya Puasa Asyura pada 9 Muharram Puasa Tasua dan 10 Muharram Puasa Asyura atau pada kalender masehi pada 28 Agustus 2020 dan 29 Agustus 2020 besok. Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa melaksanakan Puasa Asyura juga harus diikuti dengan Puasa Tasua puasa satu hari sebelum Asyura atau setelah asyura, yakni tanggal 11 Muharram. • Doa Niat Puasa Tasua & Asyura 28-29 Agustus 2020 Sahur Jam Berapa Batasnya, Azan Subuh atau Imsak? • PAHALA PUASA ASYURA Hapus Dosa Setahun Lalu, Besok Malam Rangkaian Puasa Muharram, Ini Bacaan Niat Menurut Wakil Sekretaris PWNU DIY, Ustaz Muhajir, diperbolehkan berpuasa Asyura tanpa melaksanakan puasa Tasu'a. "Karena kedua puasa ini hukumnya sunah. Sehingga, diperbolehkan untuk melakukan satu diantaranya. Dan, Rasullullah SAW pun belum pernah melaksanakan puasa Tasu'a," jelasnya kepada pada Rabu 12/08/2020. Pernyataan Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam Ibn Abbas RA عن ابن عباس أن النبي صلى الله عليه وسلم صام يوم عاشوراء فقالوا يا رسول الله إنه يوم تعظمه اليهود والنصارى فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فإذا كان العام المقبل إن شاء الله تعالى صمنا اليوم التاسع، قال فلم يأت العام المقبل حتى توفي رسول الله صلى الله عليه وسلم Artinya Sesungguhnya Rasulullah SAW berpuasa hari Asyura, kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasul SAW, sesungguhnya asyura adalah hari agung bagi kaum Yahudi dan Nasrani,” kemudian Rasul berkata, “Jika tiba muharram tahun depan, insya Allah kita berpuasa di hari kesembilan. Ibn Abbas berkata, “Rasulullah wafat sebelum datang bulan Muharram tahun selanjutnya.
KONTENJATENGCOM-Berikut ini adalah hadis shahih terkait perintah dan sejarah puasa Asyura yang dilaksankan pada bulan Muharram.Ibadah puasa Asyura dalam sejarah yang ada pada hadis shahih melalui dua tahapan, tahap pertama yang dilaksanakan di Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam di kota mekkah lalu tahap kedua dilaksanakan di kota Madinah
- Bolehkah puasa Asyura 10 Muharram tanpa puasa Tasua sebelumnya masih sering jadi pertanyaan banyak kaum Asyura adalah ibadah puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 10 Muharram kalender Hijriah dan tahun 2022 ini bertepatan pada hari ini, Senin, 8 Asyura disebut juga dengan puasa 10 Muharam, karena dikerjakan pada tanggal 10. Puasa sunah ini sendiri secara tradisi sudah dikerjakan oleh kaum Quraisy di Makkah sebelum risalah Islam agama Islam, puasa Asyura termasuk ibadah puasa sunah Muakkad yang sangat dianjurkan, seperti sabda Rasulullah SAW “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam,” HR Muslim. Dikutip laman NU Online, salah satu keutamaan melaksanakan ibadah puasa Asyura pada 10 Muharam adalah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu. Nabi Muhammad SAW bersabda yang maknanya “Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu,” HR at-Tirmidzi. Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab “Puasa tersebut dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu,” HR Muslim.Selain hadis yang disebutkan di atas, masih ada hadis-hadis lain yang menganjurkan untuk melaksanakan puasa puasa ini juga sudah dikerjakan sebelum risalah Islam, masih banyak pula yang mempertanyakan tentang hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang berasal dari Ibnu Abbas, dikisahkan keberadaan Nabi Muhammad SAW saat di Madinah. Masa itu, penduduk Madinah yang beragama Yahudi telah berpuasa pada hari Asyura. Hal yang mendasari kaum Yahudi menjalankan puasa Asyura adalah sebagai ungkapan terima kasih karena Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Fira'un beserta tentaranya di Laut Merah di hari itu. Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda "Kami lebih memiliki hak dan lebih memuliakan Nabi Musa daripada Anda".Redaksi lengkapnya dari hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA tersebut adalah sebagai berikut "Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura. Lalu Rasulullah bertanya Ada kegiatan apa ini?’ Para sahabat menjawab Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.’ Rasulullah lalu mengatakan Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian’. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura tersebut dan menyuruh sahabat menjalankannya," HR Bukhari 2004. Meski demikian, ibadah puasa Asyura yang dijalankan oleh umat Islam pada 10 Muharam tidaklah sama dengan yang dikerjakan oleh orang-orang Yahudi di Madinah tersebut. Dalam riwayat Imam Baihaqi, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya untuk berpuasa pada tanggal 9-10 Muharam dengan tidak menyamakan niat seperti yang dilakukan oleh orang-orang pada 9 Muharam disebut dengan puasa Tasua, yang juga dianjurkan pengerjaannya. Selain Tasua dan Asyura 10 Muharam, Nabi Muhammad juga memerintahkan agar umat Islam berpuasa di hari kesebelas. Anjuran ini untuk membedakan antara ritual ibadah orang Muslim dan kaum Yahudi. Diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anh beliau berkata “Nabi Muhammad SAW beliau bersabda, 'Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada hari kesembilan,” HR Muslim. Lalu dalam hadis lain yang diriwayatkan Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas radliyallahu 'anh, Rasulullah SAW bersabda yang memiliki makna"Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya." HR. Ahmad.Bolehkah Puasa Asyura Tanpa Puasa Tasua? Lalu bolehkah kita sebagai umat Islam hanya menjalankan ibadah puasa Asyura tanpa harus mengerjakan puasa Tasua dan puasa di hari ke-11 Muharam?Berpuasa Asyura tanpa megerjakan ibadah puasa Tasua situs NU, dalam "Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa 9 dan 11 Muharram" oleh Alhafiz Kurniawan menuliskan, puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya tidak ini seperti termaktub dalam kitab Al-Umm yang bermazhab Syafi'i, di mana disebutkan tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja. Maksud dari kalimat tersebut adalah bahwa agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharam saja tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan ini juga tidak bermaksud menyamakan umat muslim dengan kaum Yahudi yang hanya puasa pada hari Asyura saja, namun anjuran untuk berpuasa sehari sebelum dan sesudah Asyura bersifat penyempurnaan terhadap Asyura. Baca juga Lebaran Anak Yatim 10 Muharram Penjelasan & Makna Tahun Baru Islam Makna Peringatan Tahun Baru Islam di Aceh dengan Masak Bubur Asyura Hari Raya Anak Yatim-Idul Yatama 10 Muharram dan Amalan Hari Asyura - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom
. 9nbi6z3a4l.pages.dev/2909nbi6z3a4l.pages.dev/3939nbi6z3a4l.pages.dev/6739nbi6z3a4l.pages.dev/3019nbi6z3a4l.pages.dev/9709nbi6z3a4l.pages.dev/5829nbi6z3a4l.pages.dev/2589nbi6z3a4l.pages.dev/479nbi6z3a4l.pages.dev/4689nbi6z3a4l.pages.dev/8569nbi6z3a4l.pages.dev/2569nbi6z3a4l.pages.dev/469nbi6z3a4l.pages.dev/979nbi6z3a4l.pages.dev/5539nbi6z3a4l.pages.dev/380
apakah boleh puasa asyura tanpa puasa tasua